asal untuk cinta
Siapa peduli soal kantung mata dan jejak tangis?
Mungkin orang-orang akan membicarakanmu, tapi semuanya baik-baik saja.
Ada aku kalau-kalau kamu menangis pulang sekolah nanti.
Saat itu mungkin udara tidak sedingin pagi ini dan aku tidak akan punya alibi untuk memelukmu lagi.
Saat itu mungkin kamu berkata kamu ingin mati lagi.
Dan aku akan memintamu untuk berhenti dalam hati.
Dan aku akan terus mengalihkan perhatianmu, supaya kamu tidak mati, tidak sekarang— karena kalau kamu pergi, siapa yang harus kulindungi?
Siapa yang harus kupeluk pagi-pagi buta dan kuhalangi untuk bunuh diri?
Kalau bukan kamu, lalu siapa yang harus kucintai?
Jadi biar saja kita bangun untuk rasa sakit yang sama dan kepengecutan tiap kali kabur dari tempat tidur.
Ayo kita terbang bersama-sama.
Asal untuk cinta, sebagai satu-satunya amunisi melawan dunia, kenapa tidak?
Comments
Post a Comment